Tuesday, September 23, 2014

Kesesatan Pemikiran (Fallacia)

oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor

     Fallacia adalah kesalahan pemikiran dalam logika, bukan
kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yg tidak sehat.

Kesalahan penalaran, klasifikasinya:

> Kesesatan formal: pelanggaran terhadap kaidah logika

     Misalnya: Semua penodong berwajah seram. Semua pengamen
berwajah seram. Jadi semua pengamen adalah penodong
     Apa yang dilanggar? 
Tidak semua pengamen adalah penodong dan ada juga penodong
yang tidak berwajah seram.

Kesesatan informal: menyangkut kesesatan dalam bahasa
   
   Misalnya: kesesatan diksi
Contoh:
---Penempatan kata depan yg keliru
          Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan.
---Mengacau posisi subjek atau predikat
         Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu.
---Ungkapan yang keliru: 
         Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu.
---Amfiboli: sesat karena struktur kalimat bercabang. 
         Anto Anak Bu Lasma yang hilang ingatan lari dari rumah.
---Kesesatan aksen/prosodi: sesat karena penekanan yang salah/
dalam pembicaraan
         Ada aturanAnda tidak boleh ganggu anak tetangga’. 
Pak Budi bukan tetangga anda. Maka anda boleh mengganggu
anaknya.
---Kesesatan bentuk pembicaraan:sesat karen orang
menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain.
         Berpakaian artinya memakai pakaian. Bersepeda artinya
memakai sepeda. Maka, beristeri artinya memakai isteri.
---Kesesatan aksiden: yang aksidental dikacaukan dengan hal yang
hakiki.
         Sawo matang adalah warna. Orang Indonesia itu sawo
matang. Maka, Orang Indonesia itu adalah warna.
---Kesesatan karena alasan yang salah: Konklusi ditarik dari premis
yg tak relevan.

Menghindari Persoalan 
Argumentum ad hominem: Jangan percaya omongannya
karena ia bekas narapidana.

Argumentum ad populum: Anda lihat banyak ketidakadilan
dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa
depan kita.

Argumentum ad misericordiam: Seorang terdakwa meminta
keringanan hukuman karena mengaku punya banyak
tanggungan.

Argumentum ad baculum: Karena beda pendapat, suka
meneror orang lain.

Argumentum ad auctoritatem: Mengutip pendapat Freud
mengenai psikoanalisa.

Argumentum ad ignorantiam: Bila tidak bisa dibuktikan
bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.

Argumen utk keuntungan seseorang: Seorang pengusaha
berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau
dijadikan isteri.

Non causa pro causa: Orang sakit perut setelah menghapus 
sms berantai, maka dia menganggap itu sebagai
penyebabnya.

Kesesatan Retoris

Eufemisme/disfemisme
Pembangkang yg dianggap benar disebut reformator. Bila tidak 
disenangai maka disebut anggota pemberontak.

Penjelasan retorik: 
Dia tidak lulus krn tidak teliti mengerjakan soal.

Stereotipe
Orang Jawa penyabar. Orang Batak suka menyanyi.

Innuendo: 
Saya tidak mengatakan makanan tidak enak, tapi mau
mengatakan lukisan itu bagus.

Loading question: 
Apakah Anda masih tetap merokok?

Weaseler
Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu
memperlancar pencernaan.

Downplay: 
Jangan anggap serius omongannya karena dia hanya
buruh bangunan.

Lelucon/sindiran

Hiperbola: membesarbesarkan.

Pengandaian bukti:
Studi menunjukkan.

Dilema semu
Tamu yang menolak kopi, langsung disuguhi sirup.


sumber dari power point KESESATAN PEMIKIRAN (FALLACIA)








14 comments: